Kambing Samosir berasal dari Sumatera Utara dan sering disebut sebagai kambing putih atau kambing batak. Sesuai dengan namanya, jenis kambing potong yang tersebar di Kabupaten Samosir yang terletak di tengah Danau Toba.
Kambing Samosir identik dengan perayaan ritual adat Batak. Dalam kepercayaan Ugamo Malim, kambing ini kerap dijadikan persembahan kepada para malim, yakni Tuhan Simarimbulubosi, Raja Uti, Sisingamangaraja, dan Boru Saniang Naga.
Persembahan berupa kurban kambing Samosir melambangkan rasa syukur masyarakat kepada para malim. Hal ini juga bertujuan untuk memohon rezeki, mengobati orang sakit, hingga sebagai ritual tolak bala.
Kambing Samosir juga lazim disembelih untuk keperluan acara adat. Misalnya, adat pernikahan, pembangunan rumah tinggal, dan pembangunan makam/tugu leluhur. Daging kambing itu dimakan sebagai lauk makan bersama.
Baca juga Mengenal Jenis Kambing Kurban Unggulan yang Ada di Indonesia
Ciri-ciri Kambing Samosir
Kambing Samosir memiliki berwarna putih dan kombinasi belang putih hitam,, tanduk berwarna kecoklatan, bentuk kepala kecil dan ramping. Telinganya berbentuk sedang tipe tegak mengarah ke samping
Pada betina, punggung lurus dan pada beberapa kasus terlihat agak melengkung. Semakin ke belakang semakin tinggi sampai pinggul. Bulunya pendek halus dan lembut. Sementara garis mukanya lurus, ekor pendek, kecil, dan tegak.
Dibandingkan dengan rumpun kambing di Indonesia, kambing Samosir memiliki kedekatan genetik secara berurutan dengan kambing marica, kambing benggala, kambing jawarandu, kambing kacang dan kambing muara.
Kambing Samosir yang biasa digunakan untuk ritual adat adalah kambing jantan berwarna putih (mulai dari kepala, tubuh, kaki, tanduk sampai kuku). Jadi, kambing jantan memiliki nilai jual lebih tinggi dari yang betina.
Baca juga Kenali Kambing Senduro, Simak Bagaimana Cara Beternaknya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News